“SANGU”
Oleh : Najib Aulia Zaman
Suara lantunan kalam ilahi terdengar lirih di sudut ruang masjid. Dengan terbata mengeja alif, Ba, ta lelaki tua yang akrab dipanggil mbah Karsa itu beberapa kali mengulang bacaanya agar terdengar fasih. Sulit baginya untuk bisa megucap dengan jelas deretan huruf huruf hijaiyah itu. Selain memang belum mengerti bacaanya, pandangan matanya yang sudah kabur dan sebagian giginya yang sudah tanggal menjadikanya susah untuk bisa mengucap setiap kata. Namun baginya tidak ada kata terlambat, usia bukanlah penghalang untuk senantiasa belajar. Hasratnya yang kuat untuk bisa membaca al-Quran dengan baik dan benar dibuktikanya dengan selalu mendaras ayat ayat suci itu siang dan malam.
Hari harinya dia habiskan di masjid untuk taqorrub ilallah dengan beri’tiqaf, berdzikir, membaca al-Quran, dan tentunya sholat berjamaah. Tak pernah lelah bibirnya hingga basah mendesah mengalunkan kalimah tayyibah. Sesekali batuk berdahak menyentak, menghentak jiwa jiwa yang sedang tidur nyenyak di sepertiga malam yang mulai berjalan hingga