Dimana anak-anak kecil yang katanya periang dan lucu
itu? Kenapa dimana-mana kini kudapati mereka tertunduk membisu? Mana canda tawa
antar sesama teman sepermainanya? Kenapa kepolosan celotehan mereka tiba-tiba
hilang? Bahkan, boneka dibalik jendela kaca itu pun enggan menjelaskan.
Dunia mereka kini kurasa hampa, tidak ada lagi gelak tawa yang
sempurna. Boneka-boneka itu kini mereinkarnasi menjelma menjadi gambar animasi yang
berselancar dibalik layar-layar ponsel pintar. Keceriaan mereka hanyut
tenggelam terbawa arus peradaban. Dan tidak hanya boneka dibalik jendela kaca
itu saja yang kini terasingkan, bahkan teman sepermainan, sahabat, kerabat, orang
tua dan sanak saudara.