Sabtu, 30 April 2011

Negosiasi Hati




Dalam rangkaian rima dan sajak kehidupanku, aku coba bentangkan harapan masa depan dengan susuri jejak pengabdian pada Yang Esa, pada yang menitahkan alam, pada yang mengetahui segala kejadian hingga bisikan hati. Namun, hanya sedikit yang aku pahami dari sebagian rahasia-Nya hingga aku belum sanggup menata tumpukan asa yang telah terlanjur menggumpal menjadi kerak kebingungan ini. Aku adalah bagian dari cerita kelam masa transisi usia dini, menerjang aturan, tak bisa menyisakan waktu untuk beri kasih pada yang lain, ingin aku memprotes jalanya waktu yang telah merampas secuil harapan dari segudang cita-citaku yang kelak bisa menjadikan bangga dirirku dan orang lain atau sekedar membuat mereka tersenyum, tapi ternyata seleksi alam telah mengantarkanku pada arena kehidupan yang asing buatku hingga aku harus rela meraba-raba jalan yang aku tempuh ini, sampai kini aku pun masih merasa tersesat tak mampu mengerti apa yang hendak Tuhan berikan peran buatku. Mungkin aku hanyalah pelengkap kosa kata dari sekian macam nama dari makhluk-Nya, atau mungkin aku hanyalah pemikul dosa dari perbuatan nafsuku. Ah,,pastilah Tuhan tidak setega itu karena bagaimanapun kita diciptakan tidak dengan sia-sia. Bagaimanapun aku harus tetap mensyukurinya karena justru dengan keadaanku saat ini aku tersadar bahwa hidup itu adalah perjuangan… hidup adalah pertarungan…dan mati adalah kepastian…tapi aku tak takut mati ketika darah juang ini masih mengalir,,,aku hanya takut mati tanpa arti…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar