Oleh : M.Najib Aulia Zaman
Apa yang anda pikirkan ketika dulu pertama kali melihat sulap? Ketika masih kecil, saya begitu kagum melihat orang bisa bermain sulap. Bagaimana tidak, hanya dengan waktu sekejap mereka bisa menghilangkan benda yang tadinya dia genggam, bisa memindahkan benda tanpa dia menyentuhnya, bahkan mereka juga bisa merubah selembar kertas menjadi burung yang bisa terbang. Dan tentunya tidak hanya itu saja, di televisi banyak sekali ditayangkan beragam aksi sulap. Hanya dengan beberapa trik mereka bisa mengelabui mata kita dan cukup bisa menghibur kita. Terlepas itu menggunakan ilmu sihir atau bukan yang pasti dulu saya hanya kagum dengan keahlian yang luar biasa itu, bahkan saking kagumnya, saya sempat tertarik untuk mempelajarinya meski hanya dengan bantuan media yang sangat terbatas.
Namun seiring dengan perjalanan waktu ketertarikanku pada sulap sudah mulai berkurang, bahkan apapun bentuk yang disajikan saya anggaphanya biasa saja. Karena sekarang ini sulap yang di luar jangkauan nalar manusia sekalipun sudahbisa dilakukan dan sudah sering ditayangkan, bahkan bisa dikatakan perkembanganya cukup sporadis, artinya sudah banyak orang yang bisa melakukanya. Bagi saya hal itu sudah tidak lagi menjadi suatu hal yang menarik lagi, terlebih jika itu dilakukan dengan bantuan sihir, semuanya seakan tidak lagi menjadi mustahil. Apalagi di dunia modern seperti sekarang ini dengan adanya perkembangan tekhnologi, segala bentuk rekayasa akan semakin mudah untuk dilakukan.
Tidak dibutuhkan banyak trik untuk bisa melakukan sulap seperti ini dan tidak perlu mempelajarinya dengan rumit, cukup hanya dengan keberanian melawan sisi kemanusiaanya mempercayakan pada nafsu tanpa peduli akibat yang ditimbulkanya .Atau jika ingin berjalan dengan mulus bisa dilakukan dengan cara suap dan trik inilah yang sering digunakan karena dianggap paling jitu meski harus menghadapi resiko besar jika trik ini terbongkar. Tapi lagi lagi semua bisa disuap dan akhirnya semua pun bisa disulap, jadi kalau toh trik itu terbongkar cukup lakukan suap maka mereka akan menyulap sehingga kita aman dari tuduhan. Akhirnya suap menyuap atau sulap menyulap menjadi sulit dibedakan antara sebagai hiburan atau sebagai sebuah bentuk kejahatan, tapi keduanya bagi saya sama tidak menariknya, bagaimana dengan anda? J
Begitulah manusia akan senantiasa mengalami kemajuan, jadinya tingkat perubahanya pun bagaikan sulap. Manusia pun gemar melakukan sulap, bahkan sekarang tidak hanya pesulap yang bisa menyulap, para pejabat, aparat penegak hukum, anggota dewan, guru, mahasiswa dan lain sebagainya, sudah bisa melakukan sulap. Sulap mereka pun tidak seperti sulap pada umumnya. Kalau biasanya benda yang biasa dijadikan obyek sulap seperti koin, bunga, pita atau properti lain yang biasa digunakan oleh para pesulap tapi kali ini obyek yang mereka sulap bisa berupa tempat, kawasan penduduk, jalan, jembatan, atau dari yang sederhana berupa angka angka atau laporan dalam bentuk tulisan, undang undang bahkan termasuk sistem sekalipun, he he hebat bukan? J
Sebagaimana kita lihat akhir akhir ini seorang pejabat pemerintah bisa menyulap makam menjadi pusat perbelanjaan (baca : mall), seorang hakim bisa menyulap fakta laporan dalam persidangan, seorang menteri bisa menyulap sistem pendidikan hanya dalam waktu sekejap, seorang legislator bisa menyulap rancangan undang undang yang dibuatnya, seorang guru bisa menyulap nilai ujian untuk kelulusan siswanya, seorang mahasiswa bisa menyulap tugas laporan akhirnya dan masih banyak bentuk sulap yang lainya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar