Ada satu pesan yang sangat bagus dari buku yang
pernah saya baca karangan Ajahn Brahm, seorang biksu yang kata-katanya sangat
inspiratif. Dalam buku itu tertulis ”Apapun yang kau lakukan,curahkan segala
yang ada pada dirimu”. Dari pesan yang sederhana ini saya mencoba mengangan-angan
dan menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari, ternyata efeknya luar biasa.Pada saat bekerja saya mencoba
mencurahkan segalanya pada apa yang saya kerjakan, saat istirahat saya mencoba
mencurahkan secara total untuk istirahat,saat bergaul berkumpul dengan
teman-teman,saya mencoba mencurahkan segala yang ada. Meski, jujur untuk yang
terakhir ini saya kadang belum bisa melakukan sepenuhnya, tidak lain karena
gangguan Smartphone yang sudah kadung possesif.
Mungkin selama ini memang kebanyakan orang melakukan pekerjaan ataupun aktifitas lainya berjalan begitu saja,tidak pernah mencoba untuk menikmati sehingga terasa melelahkan dan kadang malah menjadikanya tertekan. Setiap aktifitas yang dilakukan seakan menjadi rutinitas yang membosankan, tidak ada hasrat untuk menjadikanya sebuah nilai yang bermakna dan menggembirakan.
Hanya saja,ketika setiap kali saya menghadirkan perasaan itu, justru partner kerja yang tidak bisa diajak kerjasama dan cenderung mengabaikan aturan sehingga menjadikan Passion itu hilang. Mengapa demikian, karena kebanyakan dari mereka tidak menghadirkan passion dalam pekerjaanya sehingga mempengaruhi kegembiraan yang coba saya hadirkan.(Njb, 18/7/2017)
Mungkin selama ini memang kebanyakan orang melakukan pekerjaan ataupun aktifitas lainya berjalan begitu saja,tidak pernah mencoba untuk menikmati sehingga terasa melelahkan dan kadang malah menjadikanya tertekan. Setiap aktifitas yang dilakukan seakan menjadi rutinitas yang membosankan, tidak ada hasrat untuk menjadikanya sebuah nilai yang bermakna dan menggembirakan.
Jika kita paham bahwa segala aktifitas dan pekerjaan itu membutuhkan Passion (hasrat), maka tidak hanya hasil baik yang kita dapatkan tetapi juga kesenangan berupa kepuasan batin. Hal ini saya rasakan ketika kegemaran saya melukis yang dilakukan tanpa Passion hasilnya tidak begitu memuaskan, begitu juga dalam menulis,sulit merangkai kata-kata sehingga tidak enak dibaca. Apalagi mengajar,tanpa Passion? Duh,bisa stress sendiri jadinya.
Ya,semua butuh passion, meski hasrat itu pun tergantung pada tujuan. Ternyata selama ini aktifitas saya membaca, menulis, melukis bahkan mengajar masih dipenuhi hasrat yang sifatnya materil. Saya lebih bisa merasakan nikmat batin dari setiap aktifitas yang saya kerjakan ketika dengan mencurahkan segenap perasaan yang ada, tanpa harus dituntut ini itu. Maka, untuk bisa menghadirkan rasa nikmat dalam setiap beraktifitas, saya selalu menganggap setiap aktifitas itu sebagai sebuah kegemaran tidak terkecuali mengajar. Jadi bagi saya mengajar adalah kegemaran bukan profesi.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdZ5OdVpEEWTv2sx7wvHDOnzoZMLlnhcNoB_Q5aHqSoW6f3YuBCdm2mUza5Episraw7DB6vv2_Njp4oyt-3fe-II9OM0Fv__bY1MazVsdFNCh-dgJqMwvwXw4Y-17uHYzBht1tta5jbD4/s200/passion.jpg)
Like this.
BalasHapus